Lupa ada foto-foto pas di Ennichisai.
Setelah menunggu dua tahun, akhirnya di Ennichisai hari pertama terwujud Yukataan Len Rin sama Neko, walau fandomnya sudah tidak terlalu nge-hype. Pokoknya terwujud Lunas!. Hari Sabtu tidak terlalu penuh, masih bisa jalan-jalan duduk-duduk, ngelawak, terus hujan.../eaa. Tahun ini sama sekali tidak ke rooftop BlokM Square, bosan, penuh ahahaha.
Kita melipir ke tempat Photo Box di foodcourt, Photo Box, foto di dalam box beneran, manual, tinggal bilang Mas-masnya,
10 ribuan aja, ada assessoris, plus suara Mas-mas operatornya bagi kita sih lucu (atau kita aja yang receh gampang ngakak)
Otsukare minaa~
Minggu, hari ke-2 datang lebih pagi walau badan masih pegal - pegal. Hari ini saya jadi Volunter Osoji Club lagi.
Karna tujuannya kampanye kebersihan, jadi saya makeup cosplay untuk menarik perhatian. Layaknya Ennichisai hari
Minggu, padat, panas, keliling sweeping 2 kali langsung dehidrasi. Otsukare Osoji Club, walau masih ada saja yang
menganggap kita kantung sampah berjalan. Pengunjung masih mengabaikan sampah besar maupun kecil. Bungkus permen,
sumpit, bekas tester makanan, dan batang rokok. Saat Sweeping ke-3 bareng Okky, mendadak badan sangat linu sampai
sakit saat nekuk. Akhirnya saya pulang duluan.
Sampai di rumah, mata terus berair, wajah panas, kepala pusing, badan linu. Saya pikir mungkin hanya kecapaian, Soflens
kering atau pemakaian makeup terlalu lama. Dengan badan gemetaran tidak kuat duduk, saya merayakan Ulang Tahun
Bapak dan menonton Sekamuzu. Setelah itu blek tidur. Paginya diukur panas saya 38C, minum Paracetamol. Paginya turun
36C. Saya paksa ngantor karena lagi urgent, dibolekan dengan catatan harus diantar. Di kantor, suhu naik turun, hingga
39,6C, saya bertahan dengan Paracetamol, masih sanggup jalan ke toilet. Setetah selesai saya dijemput pulang dan tidur
blek lagi.
Setelah menunggu dua tahun, akhirnya di Ennichisai hari pertama terwujud Yukataan Len Rin sama Neko, walau fandomnya sudah tidak terlalu nge-hype. Pokoknya terwujud Lunas!. Hari Sabtu tidak terlalu penuh, masih bisa jalan-jalan duduk-duduk, ngelawak, terus hujan.../eaa. Tahun ini sama sekali tidak ke rooftop BlokM Square, bosan, penuh ahahaha.
Kita melipir ke tempat Photo Box di foodcourt, Photo Box, foto di dalam box beneran, manual, tinggal bilang Mas-masnya,
10 ribuan aja, ada assessoris, plus suara Mas-mas operatornya bagi kita sih lucu (atau kita aja yang receh gampang ngakak)
Otsukare minaa~
Minggu, hari ke-2 datang lebih pagi walau badan masih pegal - pegal. Hari ini saya jadi Volunter Osoji Club lagi.
Karna tujuannya kampanye kebersihan, jadi saya makeup cosplay untuk menarik perhatian. Layaknya Ennichisai hari
Minggu, padat, panas, keliling sweeping 2 kali langsung dehidrasi. Otsukare Osoji Club, walau masih ada saja yang
menganggap kita kantung sampah berjalan. Pengunjung masih mengabaikan sampah besar maupun kecil. Bungkus permen,
sumpit, bekas tester makanan, dan batang rokok. Saat Sweeping ke-3 bareng Okky, mendadak badan sangat linu sampai
sakit saat nekuk. Akhirnya saya pulang duluan.
Sampai di rumah, mata terus berair, wajah panas, kepala pusing, badan linu. Saya pikir mungkin hanya kecapaian, Soflens
kering atau pemakaian makeup terlalu lama. Dengan badan gemetaran tidak kuat duduk, saya merayakan Ulang Tahun
Bapak dan menonton Sekamuzu. Setelah itu blek tidur. Paginya diukur panas saya 38C, minum Paracetamol. Paginya turun
36C. Saya paksa ngantor karena lagi urgent, dibolekan dengan catatan harus diantar. Di kantor, suhu naik turun, hingga
39,6C, saya bertahan dengan Paracetamol, masih sanggup jalan ke toilet. Setetah selesai saya dijemput pulang dan tidur
blek lagi.
Besok paginya tidak ke kantor untuk istirahat full. Saya diambil darah sama Bapak, karna kebetulan bapak mau ke RS
sekalian mengurus pensiun. Sorenya dikabari positf DB. Karena ibu takut kejadian seperti sodara, hari sebelumnya masih jalan-jalan, besoknya ngedrop, besoknya wafat. jadi langsung diantar ke RSPP, dan disuruh rawat inap.
Pertama kalinya dalam 26 tahun.
Yap, terkena DB yang kemarin itu jawaban dari kesombongan saya. Pertama, dari 3 bersaudara saya yang tidak pernah
dirawat inap, sering terlalu bangga karena sehat. Kedua, durhaka sama Bapak, kerena meremehkan Bapak saya yang
mendaftarkan asuransi. Saya bilang Bapak hanya kena rayuan sales cantik. Dan boom, kemarin biaya dirawat 7 hari sangat
terbantu oleh asuransi. Sempat kelabakan karna polis dan kartu anggota entah disimpan mana, karna dari awal saya abaikan.
Alhamdulillah, sakitnya sendiri tidak terlalu mengganggu. Mungkin karena penanganan yang cepat, jadi tidak ada kejadian muntah-muntah, mimisan atau sebagainya. Dirawat inap, fisik risih karna infus nempel kemana-mana, tangan bengkak.
Setiap pagi ketakutan disuntik ambil darah, linu. Saat saya dirawat keluarga sedang repot karena keponakan lahir dan ada
tetangga yang meninggal. Untuk makanan lumayan enak, tapi mental lebih risih karna 7 hari tidak ketemu matahari, tidak
melakukan apapun, tidak produktif, kadang sedih saat sendirian, dan kebayang biayanya...
Makasih banyak teman-teman yang sudah bersedia mampir jenguk~
sekalian mengurus pensiun. Sorenya dikabari positf DB. Karena ibu takut kejadian seperti sodara, hari sebelumnya masih jalan-jalan, besoknya ngedrop, besoknya wafat. jadi langsung diantar ke RSPP, dan disuruh rawat inap.
Pertama kalinya dalam 26 tahun.
Yap, terkena DB yang kemarin itu jawaban dari kesombongan saya. Pertama, dari 3 bersaudara saya yang tidak pernah
dirawat inap, sering terlalu bangga karena sehat. Kedua, durhaka sama Bapak, kerena meremehkan Bapak saya yang
mendaftarkan asuransi. Saya bilang Bapak hanya kena rayuan sales cantik. Dan boom, kemarin biaya dirawat 7 hari sangat
terbantu oleh asuransi. Sempat kelabakan karna polis dan kartu anggota entah disimpan mana, karna dari awal saya abaikan.
Alhamdulillah, sakitnya sendiri tidak terlalu mengganggu. Mungkin karena penanganan yang cepat, jadi tidak ada kejadian muntah-muntah, mimisan atau sebagainya. Dirawat inap, fisik risih karna infus nempel kemana-mana, tangan bengkak.
Setiap pagi ketakutan disuntik ambil darah, linu. Saat saya dirawat keluarga sedang repot karena keponakan lahir dan ada
tetangga yang meninggal. Untuk makanan lumayan enak, tapi mental lebih risih karna 7 hari tidak ketemu matahari, tidak
melakukan apapun, tidak produktif, kadang sedih saat sendirian, dan kebayang biayanya...
Makasih banyak teman-teman yang sudah bersedia mampir jenguk~